Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2021

Terjerembab Oleh Luka Lalu

Terkadang kita suka mengeluh, menyesalkan apa yang telah terjadi. Dan sering terjerembab oleh goresan luka lalu yang tiada henti. Namun ketahuilah, masa lalu telah mengajari kita akan sesuatu. Dan semua harus kita perbaiki dan kita benahi di kemudian hari. Sehingga tak ada lagi kata sesal dan rugi dg apa yg telah kita lewati.

Kasih-kasih Yang Belum Sempat Sampai

Sejauh ini kuperjuangkan semua impianku untuk bisa setia denganmu. Tak ada henti gejolak-gejolak cobaan dan godaan yang datang menakutiku. Entah.. kenapa aku merasa belum bisa memberikan yang terbaik untumu. Dan semua kulakukan hanya untuk membahagiakan diri begitu juga hati. Aku bahagia sudah bisa mengenalmu sejauh ini. Ku ucapkan maaf untuk kasih-kasih yang belum sempat sampai dan belum sempat kau miliki.

Pada Sang Maha Pemilik Kepastian

Akhir-akhir ini sering sekali aku dibayang-bayangi oleh kekhawatiran. Khawatir akan sebuah hubungan yang mungkin aku sendiri belum tau bagaimana cerita akhirnya. Akankah aku bisa melanjutkan semua perjalanan dan impian yang selama ini telah aku perjuangkan?? Seraya hatiku berkata..  "Kamu do'a in aku terus ya" Tak banyak yang bisa kuperbuat, yang bisa kulakukan saat ini hanyalah menjaga rasa setia. Iya.. cuma itu yang bisa kulakukan. Dan semuanya aku serahkan hanya kepada Sang Maha Pemilik Kepastian.

Bertahan Pada Hal-hal Patah

Ku sadari semua yang kulakukan itu karena ego semata. Aku menginginkan dia, namun belum tentu Allah menghendakinya. Aku mengejar-ngejar dia, namun terkadang lupa dengan Sang Pencipta. Huft... Kadang merasa lelah dengan diri ini yang masih banyak dosa :( Namun apa daya, aku juga manusia biasa yang punya harapan sangat menginginkan nya. Ku hanya bisa berdo'a yang terbaik, hingga nanti Allah mempertemukan ku dengan nya. Entah bagaimana caranya. Aku sadar... selama ini aku masih bertahan pada hal-hal patah. Hal-hal yang tanpa kusadari terkadang membuatku lebih jauh dengan Sang Maha Kuasa. Lebih mementingkan manusia, daripada Sang Kholiq nya. Sedangkan aku pun tahu.. jikalau aku menginginkan hamba Nya, seharusnya aku lebih dekat dengan Nya bukan??

Tanpa Takut Hilang, Sebab Alasanku Telah Usang

Mungkin aku tak sebaik apa yang kau fikirkan, tak selalu bisa membuatmu senang. Jiwa ini tak sesempurna layaknya apa yang kau bayangkan, tak juga pandai membutmu merasa tenang. Tak sedikit godaan yang setiap saat datang, namun selalu kucoba untuk menepisnya. Begitu juga dengan halang rintang. Aku harap kau juga demikian. Namun... terlintas dalam fikiran  "Aku tak ingin melanggar apa yang telah Ia larang" Ku pasrahkan semua hanya kepada Tuhan, sang pemilik kehidupan. Tanpa takut hilang, sebab alasanku pun telah usang.

Masa Mengajarkan Kita Tuk Belajar Menerima

Kehidupan akan terus berjalan dengan penuh warna-warni. Detik demi detik, hari demi hari akan terus kita lewati. Setiap langkah perjalanan akan selalu menjadi saksi. Akankah kita mampu menerima semua pemberianNya dengan penuh suka cita?? Atau acuh tak acuh atas segala nikmat yang ada? Karena... masa mengajarkan kita tuk belajar menerima semua yang ada.

Cahaya Nya Menembus Pilar

Allah mampu ciptakan cermin yang tembus akan bayang. Ciptakan keajaiban-keajaiban yang selalu bisa kita kenang. Ia yang selalu memberi sebuah kejutan. Entah dari segi kesenangan maupun kesedihan. Namun.. terkadang kita yang justru berprasangka kurang baik terhadap taqdir yang telah Ia tetapkan. Padahal yang kita butuhkan hanyalah tabah dan selalu sabar. Karena sejatinya cahaya Nya selalu menembus pilar. 

Rindu Tak Hanya Berujung Temu

Gemerlap malam yang membuat diriku semakin tenang. Suasana hati pun terasa indah akan kehadiran bintang-bintang. Terlintas sejenak kerinduan akan seseorang. Namun.. apalah daya, jarak dan waktu telah memisahkan. Diatas sajadah, aku panjatkan agar rinduku segera tersampaikan. Mungkin hanya itulah yang dapat aku lakukan, agar hatiku tak selalu dibalut dengan perasaan rindu. Karena rindu tak hanya berujung temu.

Air Mata

Tak ada hentinya dia mencucurkan air mata. Tak mampu menahan perihnya kisah perjalanan hidupnya. Mata pun sayup-sayup tak lagi mampu menahan derasnya air mata. Hingga suatu ketika, datang seseorang yang mampu menghiburnya.  Memberikan warna baru dalam kehidupannya. Kini.. dia pun mulai tersenyum, dan memberikan sedikit tawa. Seraya dia berkata "Terimakasih semesta"  Berharap semoga senyuman itu pun akan selalu ada.