Langsung ke konten utama

Mimpi bertemu Al Habib Umar bin Hafidz

 11 Ramadlan 1443, pagi hari (subuh).


Saya bermimpi bertemu Al Habib Umar bin Hafidz, yang mana pada hari2 sebelumnya saya berada pada fase sangat rindu2 nya dengan Rasulullah.


Tampilan beranda sosial media saya berisi tentang dakwah islami, kisah2 Nabi dan Rasul terutama Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam, foto2 para 'ulama, dan video tentang ke 'aliman para 'ulama.


Saya pun berdo'a agar suatu saat saya bisa bertemu dengan salah satu dari beliau2 orang 'alim melalui mimpi.


"Ya Allah... Hari2 ini aku lagi kangen2 nya sama Kekasih Mu, selau Engkau tampakkan wajah2 para 'ulama dalam sosial media ku... Aku harap suatu saat aku bisa melihat Kekasih Mu Yaa Rabb; kalaupun belum Engkau beri izin, izinkan aku melihat salah satu 'ulama dalam mimpiku." (Do'a ku)


SubhanaAllah wa MasyaAllah... Setelah shalat subuh saya ingin beristirahat, saya pun ber 'azam dan berdo'a agar dalam tidur saya ini ada salah satu 'ulama yang hadir dalam mimpi saya.


Allah Allah... Dan apa yang terjadi?? Yang hadir ternyata Al Habib Umar bin Hafidz :'(


Dalam mimpi.. saya bertemu dan mengawal perjalanan beliau pada suatu majelis, dan disitu pula saya minta ijazah imamah kepada beliau, beliau pun memakaikan imamah / sorban yang telah saya bawa.


Perlahan2 beliau memakaikan nya, dengan wajah penuh senyuman yang begitu indah untuk dipandang, hingga akhirnya menjadi sebuah imamah yang sangat menawan.


Wallahi wajah penuh senyuman beliau bikin kangen Yaa Rabb...


Alhamdulillah tsumma Alhamdulillah...


Terimakasih Yaa Rabb sudah menghadirkan dalam mimpi ku seorang yang sangat 'Alim.


Suatu saat semoga bisa bertemu beliau dengan keadaan tidak mimpi / dalam keadaan nyata... Aamiin ...


Memandang anak cucu kekasih Mu saja sudah membuat hati tenang, bagaimana jika melihat wajah kekasih Mu ?? 


Kemudian ke esokan harinya saya benar2 ingin cerita kepada seseorang, namun disini saya bingung harus cerita sama siapa??


Akhirnya tak lama kemudian saya memberanikan diri untuk cerita kepada salah satu putri dari Masayikh saya yang kebetulan cukup dekat dengan saya, beliau putri dari Al Muhaddits Syekh Yasir bin Salim Asy Syuhairi Tarim Yaman.


Awalnya dia kagum dengan Wallpaper WhatsApp saya yang baru saya ganti dan bertuliskan "محمد رسول الله" setelah itu saya jelaskan kepada nya bahwa hari2 itu saya benar2 berada dalam kerinduan yang sangat mendalam kepada Baginda Mulia Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam, dan saya ceritakan kepada nya tentang mimpi saya kemarin.


Setelah saya cerita, dia pun memberi tanggapan positif tentang mimpi yang saya alami.


Besoknya... Dia bercerita kepada ayahnya tentang apa yang saya mimpikan, namun di sini ia tak menyebutkan siapakah pemilik mimpi tersebut.


"Salman, saya telah bercerita kepada ayah saya tentang mimpimu kemarin, tanpa menyebutkan siapakah yang memimpikan hal itu. Ia pun menjawab : secara umum kata para wali atau bahkan dikatakan oleh Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bahwa makna Imamah dalam mimpi adalah ilmu. Ketika seseorang memakaikan kamu imamah, maka artinya ia sedang memberikan ilmu kepadamu. Dan ayah pun menjelaskan juga bahwa betul adanya mimpi itu mempunyai tafsiran / makna tersendiri, tapi dalam hal ini "Imamah" artinya adalah ilmu. Wallahu a'lam bisshowab."


Putri beliau pun mengimbuhi :


"Al Habib Umar memakaikan mu Imamah, MasyaAllah... Semoga menjadi tanda baik bagimu."


Yaa Rabb... Semoga ini benar2 tanda baik bagi saya. aamiin...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembukaan - Menulis Buku Untuk Pemula

Assalamu’alaikum semuanya… Kenapa kita harus menulis??? Karena : Pembaca memiliki seribu kehidupan sebelum mati, penulis memiliki seribu kehidupan setelah mati, pembaca dan penulis memiliki keduanya. Dan juga seperti yang telah dijelaskan oleh Imam Syafi’i dalam sya’irnya yang berarti : “Ilmu itu seperti buruan, dan tulisan adalah pengikatnya; maka ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat” Dan seperti yang dikatakan oleh Imam Al-Ghazali : “Jika anda bukan anak seorang Raja, juga bukan anak Ulama’ besar, maka MENULISLAH!!” Dari sini bisa disimpulkan, bahwa tulis-menulis itu begitu sangat penting sekali bagi kehidupan kita. Sekali lagi kita niatkan semua ini untuk ibadah lillahi ta’ala karena T ujuan U tama L illahi ta’ala I badah S elamanya Jadi kita niatkan semua ini karena Allah, dan untuk ibadah, karena menuntut ilmu merupakan suatu ibadah juga… Terimakasih…

Kenangan ketika umroh

"Man, Sam ageh nango masjidil harom, nyium.o hajar aswad" perintah baba ketika itu saat kita berada di hotel. Akhirnya aku dan mas usamah langsung pergi ke Masjidil harom untuk melakukan thowaf, dan meraih serta mencium hajar aswad. Setelah perjuangan berdesak2an dengan para jama'ah, Alhamdulillah saya dan mas usamah berhasil mencium hajar aswad dan dilanjut shalat sunnah di dalam hijir ismail, berdo'a sebanyak2nya disana. Andai baba tidak menyuruh kami ketika itu, mungkin saya dan mas usamah belum sempat bisa meraih hajar aswad yang selalu ramai oleh para jama'ah. Terimakasih baba.