Langsung ke konten utama

Baba

Baba pernah bilang 


"Man, ini semua nanti kamu, mas mu, mbak2 dan adek2 mu yang neruskan"

Ummi yang sabar njih, tunggu kedua anak laki2 mu pulang dari perntauan dan semoga sukses.


Baru sedikit ba ilmu2 yang saya dapatkan, dan hanya ini yang sempat didokumentasikan.

InsyaAllah ilmu2 yang njenengan berikan, selalu tertanam dalam diri ba.


Kulo sampun ikhlas ba :)


Tp kenapa setiap bertemu teman dan mereka menanyakan "Man sehat ya? yg kuat ya" / "Gus antum yg kuat ya" saya membalasnya dengan senyuman dan mengiyakan pertanyaan sekaligus pernyataan mereka, tapi kok rasanya di dalam hati justru malah menangis sejadi2 nya ya.


Kuat kan ya rabb..


Setiap kali mendengar cerita tentang baba, air mataku langsung menetes begitu saja ya rabb.


Ditambah jauhnya saya dari keluarga..


Aku yakin 100 % baba orang baik :) kuatkan keluarga kami yg di tinggal baba ya rabb.


Separuh sayap ku sudah patah, kini sayapku tinggal satu dan harus aku pertahankan serta aku jaga.


Dan ternyata Allah sudah beri tanda2 kepada anak2 nya ya.


Tidak tau kenapa, kok tiba2 saya punya inisiatif untuk mendokumentasikan ngaji2 baba ketika itu, meskipun tidak banyak, Alhamdulillah sempat didokumentasikan.


3 hari sebelum meninggal baba sempat dibawa ke rumah sakit, dan pada saat di bawa ke rumah sakit, dari sini (Sudan) saya juga merasa ada tanda2 dari Allah, tiba2 dada saya sesak nafas sekali waktu itu.. tak lama kemudian ternyata benar, saya dapat kabar bahwa baba di bawa ke rumah sakit.


الله يرحم Baba..


Hampir dua bulanan sebelum kepergian baba, ketika ngaji kitab Mukasyafatul Qulub, baba memilih membahas bab "Dzikrul Maut" bahkan menyuruh santri2 untuk menghafalkan hadits-hadits nya.


Ya Allah, Engkau telah memberikan pertanda ternyata...



Nasehat baba ketika itu, disampaikan langsung sama aku dan mas usamah :


"Man, Sam, belajar yang rajin ya... seng mempeng belajare... nggak perlu mikir yang aneh2 dulu, apalagi masalah pasangan. 

Nanti kalau sudah waktunya, kalian bebas sampaikan saja ke baba"


Dan sekarang baba sudah pergi duluan  ba... kita belum sempat cerita2 banyak sama njenengan.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi bertemu Al Habib Umar bin Hafidz

 11 Ramadlan 1443, pagi hari (subuh). Saya bermimpi bertemu Al Habib Umar bin Hafidz, yang mana pada hari2 sebelumnya saya berada pada fase sangat rindu2 nya dengan Rasulullah. Tampilan beranda sosial media saya berisi tentang dakwah islami, kisah2 Nabi dan Rasul terutama Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam, foto2 para 'ulama, dan video tentang ke 'aliman para 'ulama. Saya pun berdo'a agar suatu saat saya bisa bertemu dengan salah satu dari beliau2 orang 'alim melalui mimpi. "Ya Allah... Hari2 ini aku lagi kangen2 nya sama Kekasih Mu, selau Engkau tampakkan wajah2 para 'ulama dalam sosial media ku... Aku harap suatu saat aku bisa melihat Kekasih Mu Yaa Rabb; kalaupun belum Engkau beri izin, izinkan aku melihat salah satu 'ulama dalam mimpiku." (Do'a ku) SubhanaAllah wa MasyaAllah... Setelah shalat subuh saya ingin beristirahat, saya pun ber 'azam dan berdo'a agar dalam tidur saya ini ada salah satu 'ulama yang hadir dalam...

Pembukaan - Menulis Buku Untuk Pemula

Assalamu’alaikum semuanya… Kenapa kita harus menulis??? Karena : Pembaca memiliki seribu kehidupan sebelum mati, penulis memiliki seribu kehidupan setelah mati, pembaca dan penulis memiliki keduanya. Dan juga seperti yang telah dijelaskan oleh Imam Syafi’i dalam sya’irnya yang berarti : “Ilmu itu seperti buruan, dan tulisan adalah pengikatnya; maka ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat” Dan seperti yang dikatakan oleh Imam Al-Ghazali : “Jika anda bukan anak seorang Raja, juga bukan anak Ulama’ besar, maka MENULISLAH!!” Dari sini bisa disimpulkan, bahwa tulis-menulis itu begitu sangat penting sekali bagi kehidupan kita. Sekali lagi kita niatkan semua ini untuk ibadah lillahi ta’ala karena T ujuan U tama L illahi ta’ala I badah S elamanya Jadi kita niatkan semua ini karena Allah, dan untuk ibadah, karena menuntut ilmu merupakan suatu ibadah juga… Terimakasih…

Kenangan ketika umroh

"Man, Sam ageh nango masjidil harom, nyium.o hajar aswad" perintah baba ketika itu saat kita berada di hotel. Akhirnya aku dan mas usamah langsung pergi ke Masjidil harom untuk melakukan thowaf, dan meraih serta mencium hajar aswad. Setelah perjuangan berdesak2an dengan para jama'ah, Alhamdulillah saya dan mas usamah berhasil mencium hajar aswad dan dilanjut shalat sunnah di dalam hijir ismail, berdo'a sebanyak2nya disana. Andai baba tidak menyuruh kami ketika itu, mungkin saya dan mas usamah belum sempat bisa meraih hajar aswad yang selalu ramai oleh para jama'ah. Terimakasih baba.