Langsung ke konten utama

Menulis Buku Paling Mudah


MENULIS BUKU PALING MUDAH

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh….

                Pada kali ini kita akan masuk kepada materi belajar menulis yang mudah terlebih dahulu, belajar-belajar menulis yang paling mudah sebelum kita beranjak kepada menulis buku yang lebih kompleks lagi, berupa isi pemikiran dan juga ide-ide, dan mungkin tausiah-tausiah ataupun yang lainnya.

Bagian pertama tentang menulis buku yang paling mudah :

                Menurut saya menulis buku yang paling mudah adalah dengan menulis kumpulan-kumpulan; entah itu berupa kumpulan puisi, entah itu berupa kumpulan cerpen, entah itu berupa kumpulan biografi, ataupun berupa kumpulan cerita orang-orang tekenal.

Ini paling mudah menurut saya.

Dan menulis kumpulan yang paling mudah adalah dengan menulis kumpulan secara KEROYOKAN. “Maksudnya bagaimana??”

                Saya kasih contoh : banyak sekali sekolah-sekolah yang ada di kota guru saya (guru tentang penulisan buku), pernah diuruskan dalam pembuatan buku, misalkan dalam satu sekolah A menerbitkan langsung 22 judul buku.

“Kok bisa didalam sekolah ini langsung menerbitkan 22 judul buku???”

Jawabannya “Ya karena mudah”

“Mudah bagaimana kak??”

Karena didalam sekolah A ini ada 22 kelas; sekarang kita fikir, dalam 1 kelas ada 33 siswa dan satu siswa kita tugaskan untuk membuat satu puisi saja atau satu cerpen, atau satu kisah hidupnya saja yang berupa cerita-cerita dia tentang kenangan dia atau bahkan cerita tentang sekolahan dia, atau mungkin cerita tentang orang tua dia bagaimana.

“ITU SEMUA DITULIS!!!”

                Maka, nanti dalam satu kelas itu terkumpul 33 tulisan dan 33 tulisan ini di layout dijadikan buku, maka satu kelas mempunyai satu judul buku, nah seperti itu.

                Atau misalkan ingin membuat kumpulan puisi, dalam satu sekolah misalkan terdiri dari 500 siswa, satu siswa menulis satu puisi saja, maka jika dikumpulkan semua akan menjadi 500 puisi, dan akan langsung lahir satu buku berupa kumpulan puisi yang dikarang oleh siswa-siswa dari sekolah A.
Ataupun kalau misalkan ingin menulis lagi, seluruh siswa didalam kelas sekolah itu diklasifikasikan, ada siswa yang orangtuanya berprofesi sebagai polisi, ada siswa yang orangtuanya berprofesi sebagai guru, ada siswa yang orangtuanya berprofesi sebagai pedagang; ini kita kumpulkan dan kita klasifikasikan.

Kemudian siswa-siswa yang sudah diklasifikasi, kita kasih kertas untuk menulis tentang profesi orangtua mereka dan bagaimana kesan mereka terhadap orangtua mereka dengan profesi yang sedemikian rupa; maka, nanti saat tulisan-tulisan ini dikumpulkan, akan langsung menjadi buku.

“Siswa yang orangtuanya berprofesi sebagai polisi akan lahir dengan tulisan suara hati anak polisi, siswa-siswa yang tergabung dan kita klasifikasi orangtuanya sebagai guru juga akan langsung lahir sebuah buku dengan judul curahan hati anak pendidik, siswa-siswa yang kita kumpulkan dan yang orangtuanya kerja sebagai pedagang atau kerja sebagai wiraswasta akan melahirkan sebuah buku dengan judul mulianya pekerjaan orangtua kami sebagai pedagang”

Nah seperti itu.

Ini semuanya akan langsung menjadi buku.

                Dari sini bisa disimpulkan, menulis buku yang paling mudah adalah menulis buku berupa kumpulan, dan menulis buku berupa kumpulan yang paling mudah adalah menulis buku berupa kumpulan tulisan dari banyak siswa.

Ada yang bertanya :

”Loh apakah nanti buku ini akan laku dijual??”

                Ingat, niat awal kita sebagai menulis itu karena Lillahi ta’ala, untuk mengembangkan fikiran kita, dan juga untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik melalui tulisan… :)

Namun pengalaman dari guru saya, buku ini minimal akan dibeli oleh penulisnya sendiri; nah jadi misalkan anda adalah seorang guru atau calon seorang guru nantinya, atau bahkan kepala sekolah, cara yang paling mudah untuk menumbuhkan jiwa-jiwa menulis bagi anak didik anda, ya dengan cara seperti ini.

Kalau satu kelas saja atau satu siswa menulis satu cerpen, maka satu kelas akan melahirkan satu kumpulan cerpen dari kelas A, dari kelas B, kelas C; dan nantinya… saat sekolahan ini akan launching buku-buku,  maka akan langsung keluar 22 judul buku.

Nah inilah cara menulis yang paling mudah.

                Adapun tentang teknis menulis, bagaimana cara mulai menulis seperti yang sudah kita jelaskan dalam pertemuan yang pertama gitu ya…

                Itu tadi pembahasan tentang menulis yang paling mudah; yaitu menulis kumpulan-kumpulan dan menulis kumpulan yang paling mudah adalah menulis kumpulan berupa KEROYOKAN, namun apabila individu kita ingin menulis buku sendiri (menulis buku berupa kumpulan) caranya bagaimana??

Ya mudah saja...

Misalkan anda ingin menulis buku berupa kumpulan puisi; kalau satu hari saja anda menulis satu puisi, maka dalam satu bulan terkumpul 30 puisi, dalam 2 bulan ada 60 puisi, dalam satu tahun ada 360 puisi, dan dalam satu tahun itu bisa langsung dijadikan buku, itu kalau buku berupa kumpulan puisi… ataupun misalkan anda hendak menuliskan pengalaman pribadi; setiap hari anda menjumpai pengalaman-pengalaman yang unik, yang berbeda-beda, “Anda bertemu dengan pedagang nasi goreng misalkan, anda bertemu dengan pedagang yang harus berjalan puluhan kilometer setiap harinya dan anda saat bertemu dengan orang-orang unik ini anda memiliki kesan sendiri” maka anda tulis saja itu…

Contoh :

Hari A berkisah dengan orang ini, hari A berjumpa dengan ini, kemudian saya tuliskan hikmahnya seperti ini…begini… dan selesai.

Kemudian hari berikutnya saya berjumpa dengan si ini, menulis tentang ini… begini...begini.. dan selesai.

Apabila anda melakukan hal seperti ini dalam satu bulan saja, yang mana dalam satu harinya anda menulis selembar kertas A4, maka dalam satu bulan akan terkumpul 30 lembar A4, 30 lembar A4 ini apabila dilayout dijadikan buku, ini sudah bisa menjadi 70 halaman, kalau 2 bulan sudah bisa 140 halaman, jadi seperti itu.

Ini adalah tips dan trik menulis buku yang paling mudah menurut saya dan menurut pengalaman guru-guru saya, dan semoga bisa anda praktekkan…:)

                Mungkin disini masih ada yang bingung atau masih kurang faham dengan menulis kumpulan-kumpulan; hehehe…

Kalau mungkin ada yang kurang faham dengan penjelasan diatas, maka yang saya maksud disini adalah “Menulis buku antologi” jadi dengan antologi maksudnya itu “Gabung bersama orang lain, yaitu menulis barengan seperti yang sudah saya jelaskan diatas dengan menggunakan istilah KEROYOKAN”; kita bisa mengikuti event-event lomba, jadi karya tulis kita bisa diterbitkan menjadi buku, meskipun hanya beberapa lembar saja, pun mengikuti kelas seperti yang saya adakan ini, yang mana insyaAllah akan ada fasilitas penerbitan buku antologi.

                Jadi ada kalanya kita memulai dari buku antologi baru jadi buku pribadi, ada juga orang yang memulai dari buku pribadi kemudian menguruskan buku antologi.

                Yak ini adalah tips & trik yang menulis buku yang paling mudah menurut saya, dan menurut pengalaman guru-guru saya sebelumnya, dan semoga bisa anda praktekkan semua, dan setelah ini akan muncul penulis-penulis baru yang akan bermanfaat bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan juga untuk dunia… aamiin ya robbal ‘alamin…

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Dan barangkali setelah ini ada yang berminat untuk membuat Blog, menurut saya, itu lebih bagus.

Karena dengan membuat Blog, tulisan kita akan bisa dibaca oleh orang lain, syukur-syukur  orang lain bisa temotivasi dengan tulisan kita.

Dan kegunaan yang lainnya, bisa juga kita gunakan untuk sekedar menyimpan tulisan-tulisan kita, karena menulis di Blog menurut saya sudah sangat simple dan sederhana, yang mana kita bisa men-aksesnya langsung dengan Laptop ataupun Hp; kapanpun dan dimanapun kita berada.

Jadi suatu saat tulisan kita di Blog sudah sangat banyak, bisa kita kumpulkan semua tulisan itu dan langsung kita terbitkan menjadi buku.

                Baik semuanya, ini adalah salah satu cara menulis buku yang paling mudah, dan semoga bermanfaat untuk kita semuanya.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi bertemu Al Habib Umar bin Hafidz

 11 Ramadlan 1443, pagi hari (subuh). Saya bermimpi bertemu Al Habib Umar bin Hafidz, yang mana pada hari2 sebelumnya saya berada pada fase sangat rindu2 nya dengan Rasulullah. Tampilan beranda sosial media saya berisi tentang dakwah islami, kisah2 Nabi dan Rasul terutama Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam, foto2 para 'ulama, dan video tentang ke 'aliman para 'ulama. Saya pun berdo'a agar suatu saat saya bisa bertemu dengan salah satu dari beliau2 orang 'alim melalui mimpi. "Ya Allah... Hari2 ini aku lagi kangen2 nya sama Kekasih Mu, selau Engkau tampakkan wajah2 para 'ulama dalam sosial media ku... Aku harap suatu saat aku bisa melihat Kekasih Mu Yaa Rabb; kalaupun belum Engkau beri izin, izinkan aku melihat salah satu 'ulama dalam mimpiku." (Do'a ku) SubhanaAllah wa MasyaAllah... Setelah shalat subuh saya ingin beristirahat, saya pun ber 'azam dan berdo'a agar dalam tidur saya ini ada salah satu 'ulama yang hadir dalam...

Kenangan ketika umroh

"Man, Sam ageh nango masjidil harom, nyium.o hajar aswad" perintah baba ketika itu saat kita berada di hotel. Akhirnya aku dan mas usamah langsung pergi ke Masjidil harom untuk melakukan thowaf, dan meraih serta mencium hajar aswad. Setelah perjuangan berdesak2an dengan para jama'ah, Alhamdulillah saya dan mas usamah berhasil mencium hajar aswad dan dilanjut shalat sunnah di dalam hijir ismail, berdo'a sebanyak2nya disana. Andai baba tidak menyuruh kami ketika itu, mungkin saya dan mas usamah belum sempat bisa meraih hajar aswad yang selalu ramai oleh para jama'ah. Terimakasih baba.

Hahaha

Orang lain kalau tirakat bisa dengan puasa senin kamis, puasa dawud, dzikir, perbanyak ibadah. Kata salah satu orang :  "Kita hidup di Sudan ini sudah merupakan sebuah tirakat"  InsyaAllah kita termasuk pada golongan orang2 yang bersabar. Bersabar menghadapi semua yang ada di Sudan ini. إن اللّٰه مع الصابرين