MENULIS SEMUDAH
KITA BERBICARA
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh…
Dalam kesempatan kali ini, saya ingin menjelaskan beberapa hal terkait tips
dan trik dalam menulis.
Beberapa orang atau mungkin bahkan dari kita berfikir bahwasanya
menulis itu susah, menulis itu sulit, menulis itu rumit.
Baik, kali ini saya akan memberikan beberapa tips bagaimana cara menulis yang
ternyata itu sangat mudah dan mengasyikkan.
Bagian pertama yang ingin saya jelaskan :
Banyak diantara kita yang berfikir “Saat menulis saya mau mulai dari mana??
dan apa yang harus saya tulis??”
Untuk bisa menulis dengan mudah, cara pertama yang paling mudah ialah :
(posisikan diri kita sekalian tidak akan
menulis, tetapi seolah-olah kita akan berbicara)
Jadi saat kita berfikir apa yang ingin saya tulis?? dalam hal ini posisikan
diri kita bukan sebagai orang yang mau menulis, namun seolah-olah sebagai orang
yang hendak berbicara.
Tanyakan kepada diri kita : “Apabila
saya hendak berbicara, saya ngomongnya dari mana ya..??” nah seperti itu…; ngomong dari mana, itu
tidak akan terfikirkan mana yang harus didahulukan, yang penting isi dalam
fikiran kita tersampaikan semuanya…
Sampai sini jelas semuanya ya?? : )
Coba misalkan seperti ini, ada suatu kejadian covid-19
misalkan, atau mungkin yang lebih simple saja lah “Ada orang yang mendapatkan
hadiah” dan kita ingin menceritakan hal ini kepada orang lain, kira-kira apa
yang terbesit dalam fikiran kita pertama kali?? Tentu kita tidak akan berfikir
“nanti saya mulainya dari mana ya??” dan tentunya kita langsung saja bercerita
“Eh tadi si A mendapatkan hadiah dari bu guru… begini, begini, begini…”
Contoh yang lebih mudah lagi, biasanya ketika kita selesai menonton suatu
film, yang film itu benar-benar menakjubkan bagi kita, kemudian kita ingin
menceritakan film tersebut kepada teman kita, misalkan film naruto, yang
biasanya digemari oleh anak-anak sd dahulu, bahkan kita sendiri yang
merasakannya; saat tiba disekolah kita langsung menceritakan kepada teman-teman
kita “Eh tau nggak tadi malam aku habis nonton film naruto nih, didalamnya ada
banyak jurus yang dikeluarkan naruto ketika melawan musuhnya…begini, begini
begini… dan seterusnya” nah kata-kata itu ditulis!!
Jadi.. seolah-olah menulis itu memposisikan diri kita
bukan sebagai penulis tapi sebagai orang yang ngomong dan berbicara, apa yang
ingin kita bicarakan itulah apa yang akan tertulis dalam tulisan nanti.
Atau cara gampangnya seperti ini, kita hendak menulis tentang suatu hal,
tapi kita tidak tau apa yang akan kita tulis, “Saya mulainya dari mana??”
misalkan ada satu permasalahan A, kita
bingung kita nulisnya harus dari mana…
Ini cara yang paling mudah {ambil hp dan rekam!! utarakan semua unek-unek
kita kedalam hp tersebut} “Saya hendak bercerita apa ya?? oh ya… tadi ada
mobil, mobilnya bagus sekali, warnanya merah, meskipun hasil tahun sembilan
puluhan, tapi mesinnya masih bagus, harganya juga masih sangat mahal” itu semua
kita rekam, kemudian rekaman itu kita dengarkan dan kita tulis ulang, nah
itulah TULISAN.
Jadi sekali lagi, cara paling mudah itu : bukan
memposisikan diri kita sebagai penulis, tapi memposisikan diri kita sebagai
orang yang berbicara, apa yang ingin kita bicarakan itulah apa yang kita tulis,
“Ya…ibaratnya menulis itu semudah orang ngomong…, orang ngomong susahnya apa
sih??”
Apa yang dilihat, didengar dan dirasa ingin dia sampaikan, ya itu yang akan
dia tulis, tidak perlu kita berfikir jlimet “Nanti bahasanya bagimana??” yak
itu nanti tips kedua…
Jadi, tips pertama yang ingin saya sampaikan disini,
supaya kita mudah dalam menulis dan mungkin kita belum pernah menulis
sebelumnya; yaitu dengan memposisikan diri kita sebagai orang yang berbicara
bukan sebagai orang yang akan menulis, kalaupun kita susah hendak menulis;
rekam!! nanti rekaman itu kita dengarkan, dan apa yang kita dengar itu kita
tulis, atau bahkan saat ditengah perjalanan kita berfikir “Ini apalagi ya yang
akan saya tulis… kok kayaknya sudah mentok ni” nah kata-kata itu juga bahkan
bisa ditulis “Waduh sekarang saya sedang menulis, dan tidak tau hendak nulis
apa lagi, lagi suntuk nih” itu ditulis juga tidak apa-apa…; dan mungkin nanti
kita bingung “Tulisan ini hendak dikasih judul apa ya???” nah kasih saja
“Bingung mikir judul” seperti itu…
Ini adalah tips pertama dalam menulis yaitu dengan
memposisikan diri kita bukan sebagai orang yang hendak menulis tapi menjadi
orang yang hendak berbicara “Lah… nanti kalau tulisan saya amburadul
bagaimana??”
Ada tips yang kedua :
Okey, sekarang kita masuk kepada tips yang kedua, tips
kedua yang harus kita lakukan supaya kita itu mudah dalam menulis adalah dengan
mengabaikan semua aturan yang ada; kita tidak perlu berfkir “Nanti komanya
bagaimana, tanda bacanya bagaimana, tanda serunya bagaimana, penempatan katanya
bagaimana” itu tidak perlu kita fikirkan; kenapa?? Kalau kita sebagai penulis
buku pemula, belum pernah menulis buku sebelumnya, dan hendak menulis buku,
lalu kita berfikir seperti ini; maka fikiran seperti ini dan aturan-aturan
seperti ini justru menjadi penjara bagi kreatifitas kita, sehingga menulis itu
tidak akan lancar.
Maka saran saya : abaikan semua aturan itu!!! tulis saja semua yang ada
difikiran kita; baku kata, atau gak baku, atau bahkan menggunakan bahasa daerah
sekalipun tidak apa-apa, tulis saja semuanya… tanpa aturan!! Aturannya apa?? Ya
dengan menerobos semua aturan dan mengabaikan semua aturan tersebut.
Dengan cara seperti itu otak kita akan lancar dan tidak terbelenggu oleh
apapun.
Nah terkadang kita merasa kesulitan itu karena kenapa??
“Lah wong menulis saja belum pernah, maksudnya belum pernah menulis buku,
tetapi kita berfikir nanti aturannya bagaimana; justru tulisan kita tidak akan
bisa jalan-jalan dengan itu”; yang penting ditulis dulu...; kalau sebelum
menulis kita memikirkan aturan, tidak akan jalan-jalan malahan, karena kita
belum pernah melakukan itu.
Nah nanti kalau tulisan itu sudah jadi, baru tulisan itu kita baca ulang
dan baru kita periksa satu-persatu; “Mana huruf besar, mana huruf kecil, kata
baku yang mana, kata yang tidak baku bagaimana, titiknya dimana, tanda serunya
dimana, tanda bacanya dimana” dan itu kita lakukan ketika tulisan itu sudah
jadi.
Ini adalah tips kedua dalam menulis, yaitu dengan
mengabaikan semua aturan yang ada dalam penulisan, yang penting fikiran kita
tertuangkan dalam bentuk tulisan.
Permasalahan ketiga dan trik ketiga yang ingin saya sampaikan dalam
menulis :
BANYAK YANG TIDAK PD, “Tidak pd bagaimana??”
“Tulisan saya jelek, tulisan saya jika dibandingkan dengan si A jelek, jika
dibandingkan dengan si B jelek, sehingga saya tidak pd dalam menulis”
Apabila anda memiliki firasat seperti ini atau memiliki
prasangka seperti ini, saran saya : anda abaikan saja!! karena kenapa??
Ibaratnya seperti ini, kita berbicara bahwa kita adalah orang yang belum pernah
menulis sebelumnya, dan ingin menulis buku, kemudian kita membandingkan dengan
penulis lain yang sudah terkenal yang tulisannya sudah bagus, jelas kalah jauh
tulisan kita.
Perumpamaannya seperti bayi, bayi ini belum bisa jalan, bayi ini hendak
belajar berjalan, tetapi melihat orang lain yang sudah bisa berlari, kemudian
bayi ini minder “Nanti saya takut jalan saya tidak bisa sebagus dia, nanti saya
takut saya tidak bisa berlari sebagus dia, saya kan belum pernah bisa berjalan,
nanti kalau saya berjalan otomatis jalan saya akan kalah dengan jalannya dia”
ibaratnya seperti itu.
Jika seorang bayi berfikir ketika dia hendak berjalan dan membandingkan
dengan orang yang sudah bisa berjalan, maka bayi ini selamanya tidak akan
pernah bisa berjalan, pun seorang yang
sudah bisa berlari pada awalnya juga
belajar berjalan terseok-seok terlebih dahulu, pada awalnya juga pernah
terjatuh, jalan sempoyongan tidak sempurna; nanti saat kita menulis dan tulisan
kita itu jelek misalkan, dan dikritik banyak orang; itu adalah suatu keuntungan
bagi kita, kita bisa tahu kelemahan kita dimana.
Ibaratnya kita baru bayi dan masih berjalan sempoyongan,
“Okelah saya sadari, diri saya sempoyongan jalan saya masih belum sempurna, dan
bahkan belum bisa berlari” itulah ibaratnya…; “Okelah tulisan saya jelek,
tulisan saya amburadul, tidak karuhan, ini masih yang pertama… tapi nanti
dibuku kedua, buku ketiga, buku keempat, itu akan menjadi lebih baik, lebih
baik, dan lebih baik lagi..” dengan adanya orang yang mengkritik, dengan adanya
orang yang memberi masukan dan dengan adanya orang yang mau mengoreksi.
“Apabila kita ingin mencapai tangga keseribu, itu dimulai dari tangga
pertama, apabila kita ingin berlari maka dimulai dari belajar berjalan, belajar
berjalan pun dimulai dari belajar berjalan dengan sempoyongan terlebih dahulu”
Banyak diantara teman-teman saya yang bertanya “Saya itu hendak menulis,
tapi saya tidak pd”
Ya langsung saja saya semprot seperti ini : “Kamu itu ibaratnya bayi yang
belum bisa berjalan akan tetapi sudah membandingkan dengan orang lain yang
sudah bisa berlari…hehehe, ya jelas
kalah lah…”
Semua ini adalah 3 tips mudah dalam penulisan, kita ringkas lagi ya :
· Tips yang pertama :
posisikan diri kita bukan sebagai seseorang yang hendak menulis, tapi sebagai
seseorang yang berbicara, menulis itu mudah, menulis itu semudah kita ngomong,
apa yang ada dalam fikiran itu diucapkan.
· Tips yang kedua :
mengabaikan semua aturan yang ada.
· Tips yang ketiga : jangan
minder!! Hilangkan rasa kurang pd!! karena tangga keseribu dicapai dengan
tangga pertama, untuk bisa berlari dimulai dengan berjalan sempoyongan.
Dan akan saya lanjutkan dengan materi-materi berikutnya,
saya berharap semoga materi ini bermanfaat bagi kita semua… dan akan melahirkan
para penulis-penulis baru dibumi ini nantinya.
Aamiin ya robbal ‘alamin… Terimakasih…
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh…
Komentar
Posting Komentar